Camera Lucida. Reflections on Photography – Barthes

Barthes, R., 1981 (1980), Camera Lucida. Reflections on Photography (tr. Richard Howard). New York: Farrar, Strauss & Giroux.

Camera Lucida berisi mengenai pengalaman pribadi Barthes terhadap foto-foto yang ia jumpai di sekelilingnya, dan secara khusus foto-foto ibunya yang telah meninggal dunia. Melalui buku tersebut, Barthes ingin menggambarkan bagaimana foto mampu menginspirasi dan memancing reaksi spontan manusia atau setidak-tidaknya secara pribadi pada Barthes. Hal ini ia gambarkan dalam satu istilah, yaitu: punctum. Punctum foto mampu menusuk Barthes dan juga membuat memar dan pedih dirinya.

Camera Lucida berbagi pendekatan intelektual yang sama dengan On Photography karya Sontag. Barthes menggambarkan bahwa fotografer sebagai: agen kematian (agent of Death), sedangkan foto digambarkan olehnya sebagai: sesuatu yang datar (flat), menjemukan (platitudinous), bodoh (stupid), bencana (catastrophe), dan tidak memiliki kompetensi berdialektika (undialectical) karena foto bukan sebuah teks. Bagi Barthes, foto tidak mengajarkannya apapun, foto secara nyata tidak menyadarkannya akan dunia yang penuh dengan konflik dan hasrat. Namun dengan punctum foto tersebut — yang muncul karena ingatan tertentu yang mengaitkan kepribadian spectator dengan isi foto — seorang spectator mampu melihat isi foto dan bergerak melampaui foto untuk melihat dunia. Hal inilah bukti kekuatan referensial foto yang cara kerjanya berhubungan dengan sesuatu yang ada di dalam diri seseorang (yang Barthes pinjam dari Lacan: the Real). Bagi Barthes, bukan (fisik) fotonya, namun kekuatan referensial foto! Hal inilah yang khas sekali dengan semiotika.

Tinggalkan komentar