The Disciplinary Frame: Photographic Truths and the Capture of Meaning – Tagg

Tagg, J., 2009, The Disciplinary Frame: Photographic Truths and the Capture of Meaning, Minneapolis: University of Minnesota Press.

Berbeda dengan media yang lainnya, fotografi memiliki kemampuan untuk menangkap realitas. Dalam beberapa kasus, foto dianggap sebagai kekuatan dari realitas itu sendiri. Bagaimana bisa kertas foto putih memiliki potensi sebagai kekuatan dari realitas? Bagaimana arti sebuah foto bisa menjadi tetap? Untuk menjawab dua pertanyaan tersebut, Tagg di dalam bukunya yang berjudul The Disciplinary Frame berpendapat bahwa kita harus melihat bagaimana cara fotografi —  baik itu wacana maupun institusi yang ada disekitar fotografi — menentukan apa yang menjadi kebenaran. Makna dan kekuatan foto merupakan bentuk wacana dari cara foto menghasilkan makna dan kekuatan dalam kapasitasnya sebagai media rekam resmi, gambar dokumenter, bukti sejarah, dan karya seni. Dalam bukunya tersebut, Tagg mencoba mengeksplorasi proses sejarah cara foto menghasilkan makna dan kekuatan dari masa yang satu ke masa yang lain, yang tentunya masing-masing memiliki wacananya sendiri-sendiri. Ia mengambil studi kasus foto-foto dari abad ke sembilan belas sampai era depresi kerja Amerika dan Eropa yang difoto oleh Walker Evans, Dorothea Lange, and Margaret Bourke-White sampai John Baldessari. Fokus dari studi ini berkenaan dengan: strategi kultural, perkembangan suatu negara, dan isu-isu mengenai kuasa dan representasi. Pertanyaan besar yang ingin dijawab oleg Tagg yaitu: bagaimana pendisiplinan frame foto mampu mempengaruhi penampilan gambar fotografi dan penikmatnya, tanpa adanya kemungkinan untuk menghidar atau melawan. Pemikiran Tagg ini sangat dipengaruhi oleh filsafat Foucault.

Tinggalkan komentar